DAMPAK PERGANTIAN KOMISARIS PT. TELKOM INDONESIA BERIMBAS PADA SAHAM TLKM, KOK BISA?

Investasi merupakan unsur utama dalam pembangunan ekonomi. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, pasar modal menjadi salah satu alternatif terbaik dalam berinvestasi. Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan dikonsumsi di masa depan. Dalam hal ini, Citra perusahaan juga diperlukan agar mendapatkan investor lebih banyak. Untuk membangun hal tersebut diperlukannya Direktur dan Komisaris yang memiliki kredibilitas tinggi sehingga dapat membangun citra suatu perusahaan menjadi lebih baik.
Baru-baru ini PT. Telkom Indonesia melakukan perombakan terhadap jajaranKomisaris dan Direksinya yang dilaksanakan dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada jumat 28 Mei 2021 lalu. Yang langsung berimbas pada pergerakan saham emiten PT.Telkom Indonesia yang menutup perdaganganBursa, anjlok sebesar 3,25 persen ke level Rp. 3.270 pada jumat 28 Mei 2021 Yang menarik perhatian ialah salah satu komisaris tersebut berlatar belakang belakang seniman, hal ini pun menimbulkan pro dan kontra dikalangan Musisi danPengamat Ekonomi. Namun, Terlepas dari itu setiap pengangkatan komisaris perseroan sudah mempertimbangkan kompetensi dari masing-masing individu.Komisaris yang sudah diangkat punya kapasitas dan klasifikasi bagi pengembangan bisnis perusahaan.

Kementerian BUMN melakukan perombakan jajaran dewan komisaris PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk sejumlah nama yang diangkat menjadikontroversial di masyarakat. Namun, pergantian komisaris ini dinilai tidakterlalu berdampak signifikan bagi kinerja Telkom. Equity research analyst PT. Panin Sekuritas, Ishlah Bimo Prakoso menilai pergantian Komisaris Telkom ini tidak terlalu berdampak pada manajemen secara khusus. Dia menganggap yang paling berdampak kepada menejemen secara khusus adalah jajaran direksi.
Diantara komisaris yang diganti tersebut terdapat nama yang sudah tidak asing lagi, Seperti dipilihnya Abdi Negara Nurdin “Abdee Slank” menjadi Komisaris Independen PT. Telkom dan juga mengangkat Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama Telkom yang tidak lain ialah mantan Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Komisaris Bukalapak. Yang menarik perhatian ialah salah satu komisaris tersebut berlatar belakang belakang seniman, hal ini pun menimbulkan pro dan kontra dikalangan Musisi dan Pengamat Ekonomi. Namun, Terlepas dari itu setiap pengangkatan komisaris perseroan sudah mempertimbangkan kompetensi dari masing-masing individu. Komisaris yang sudah diangkat punya kapasitas dan klasifikasi bagi pengembangan bisnis perusahaan.

KOMISARIS DAN DIREKSI BARU SETELAH RUPST 2021 DILAKSANAKAN :
DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama/Komisaris Independen: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Komisaris Independen: Wawan Irawan
Komisaris Independen: Bono Daru Adji
Komisaris Independen: Abdi Negara Nurdin
Komisaris: Marcelino Pandin
Komisaris: Ismail
Komisaris: Rizal Mallarangeng
Komisaris: Isa Rachmatarwata
Komisaris: Arya Mahendra Sinulingga

DEWAN DIREKSI

Direktur Utama : Ririek Adriansyah
Direktur Strategic Portfolio : Budi Setyawan Wijaya
Direktur Enterprise & Business Service : Edi Witjara
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Heri Surpriadi
Direktur Network & IT Solution : Herlan Wijanarko
Direktur Wholesale & International Service : Bogi Witjaksono
Direktur Digital Business : Muhammad Fajrin Rasyid
Direktur Human Capital Management : Afriwandi
Direktur Consumer Service : FM Venusia

Dengan adanya perombakan ini dan mengangkat seorang seniman dapat memberikan suasan baru dan mendorong Telkom untuk memperkuat Konten yang akan dijual ke masayarakat.