“FINANCIAL PLANNNING UNTUK MILENIAL DI ERA GLOBAL”

Sebagian milenial ada yang masih sulit mengatur keuangannya sesuai skala prioritas. Lalu, bagaimana cara cerdas bagi millenial untuk mengelola keuangan dengan tepat? Maka dari itu kami tertarik untuk mengangkat judul “Financial Plannning untuk Milenial di Era Global”.

Setiap milenial perlu merencanakan keuangannya sedini mungkin demi menata strategi keuangan yang dapat menyelamatkan masa depan. Namun kenyataannya, profesional muda sering mengalami kesulitan mengelola keuangan pribadi yang disebabkan oleh gaya hidup konsumtif. Hal ini tentu mengganggu kesehatan finansial para generasi muda. Salah satu cara untuk menyelamatkan masa depan dengan merencanakan keuangan adalah dengan investasi.

Pada dasarnya, investasi adalah cara seseorang untuk meletakkan uang mereka di tempat yang tepat, sehingga uang tersebut akan bekerja untuk mereka. Bentuk investasi itu sendiri ada berbagai macam mulai dari bentuk investasi yang aman yaitu dengan menyimpan uang di bank, hingga investasi yang memiliki resiko mulai dari resiko yang kecil hingga resiko yang besar.

Tidak sedikit masyarakat yang awam investasi terjun bebas, loncat dari tahapan investasi yang ada. Misalnya investor deposan langsung investasi saham tanpa mengenal instrumen investasi sebelumnya yang lebih rendah, baik risiko maupun keuntungan, sebut saja reksadana. Tak heran bila kemudian pengalaman pahit investasi ini menurunkan minat berinvestasi, selain tabungan dan deposito yang sudah lama dikenal. Padahal, untuk mengoptimalkan investasi yang dimiliki, masih banyak produk investasi yang aman untuk diikuti.

Lalu Kapan saat yang tepat untuk berinvestasi? Instrumen investasi apa yang baik? Jangan sampai jawaban kita hanya berdasarkan perkiraan. Jika demikian, maka investasi yang dilakukan hanya bersifat spekulasi. Sebelum berinvestasi, pastikan dulu kita memahami tahapan produk investasi yang harus dikenal.

Jika selama ini sudah mengenal investasi tabungan dan deposito sebagai produk perbankan, juga emas, tahapan berikutnya dalam investasi adalah reksadana dan unitlinked (investasi + asuransi). Reksadana/unitlinked merupakan jembatan menuju investasi pasar modal.

Berikut tahapan dalam berinvestasi :

Investasi langsung di pasar modal : Investor – pialang – Bursa (produk SBI, obligasi, saham, dll.)

Investasi melalui reksadana/ unitlinked: Investor – manajer investasi – Pialang

– Bursa (produk SBI, obligasi, saham, dll.)

Sudah pernah dengar tentang campaign “Yuk Nabung Saham!” dari Bursa Efek Indonesia? Campaign ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal.

Sebelum berinvestasi di pasar modal, yang tak kalah penting, miliki dulu rencana keuangan. Perhatikan cashflow pendapatan dan pengeluaran. Pastikan ada sisa untuk ditabung atau diinvestasikan.

Nah, sebelum berinvestasi, perhatikan hal-hal penting berikut

1. Tujuan

Menentukan tujuan sangatlah penting terutama dalam berinvestasi. Banyak orang berinvestasi, tapi nggak jelas tujuannya apa. Seharusnya sebagai investor kita harus tahu nilai yang ingin dicapai dan target jangka waktunya

2. Risiko Investasi

Biasaya seseorang berinvestasi hanya memikirkan potensi keuntungan atau imbal hasil saja. Coba dicek juga, apa risiko terburuk investasi tersebut? Hilang

10%, 20%, 50% atau seluruhnya?

3. Hak dan Kewajiban Pengelola investasi Pahami hak dan kewajiban pengelola investasi, karena hal ini berkaitan dengan keamanan investasi. Kita pasti sudah tak asing lagi dengan cerita-cerita tentang investasi bodong yang dibawa kabur pengelolanya, bukan?

4. Pengawasan dan Perlindungan Hukum coba cek, apakah investasi tersebut telah berbadan hukum? Adakah fungsi pengawasannya, terdaftar di OJK dan seterusnya. Pahami benar hal ini, agar tak menyesal nantinya.

5. Imbal Hasil Investasi

Sebagai investor kita harus rajin untuk membandingkan dan bertanya atau berdiskusi dengan pihak yang memiliki kompetensi.

Sebagai penutup, kita perlu juga mengetahui 2 jenis strategi investasi yang dapat dilakukan agar sehat secara finansial yaitu strategi Akumulatif dan Generatif. Investasi akumulatif dilakukan untuk mencapai tujuan finansial dan juga tujuan keuangan yang nilainya besar sehingga ketika kamu mengharapkan pertumbuhan dana yang cepat tetapi harus disesuaikan dengan profil risiko kita. Sedangkan investasi generatif merupakan investasi membangun aset yang bisa menghasilkan uang (passive income).

Maka dari itu, Dengan Mengerti Pentingnya Perencanaan Keuangan Dapat Membantu Mewujudkan Tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pentingnya Perencanaan Keuangan Akan Membantu dalam Membedakan Keinginan dan Kebutuhan, dan menyelamatkan kita di masa depan.