Investing is Interesting

invest-carnival-banner-m

        Ketika kita berbicara mengenai investasi, pembicaraan ini sangat melekat dengan yang namanya penanaman modal yang mengharapkan keuntungan dimasa depan, yang dapat dimaknai dengan adanya future benefit dari kegiatan tersebut. Begitu juga kita bisa memaknai interesting. Ketika kita berbicara mengenai interesting atau merupakan sesuatu yang menarik, itu artinya adalah kegiatan yang menarik dan pantas untuk dilakukan atau dilaksanakan dengan definisi menyenangkan.
Jadi, dari judul saja kita sudah dapat memaknai bahwasanya berinvestasi itu adalah suatu hal yang menarik dan pantas untuk dilakukan. Apakah hal ini dapat dipercaya? Siapa yang dapat menjamin bahwasanya berinvestasi itu adalah hal yang menarik?

          Untuk membuktikan itu semua makanya kita perlu memahami lebih dalam alasan alasan mengapa kita harus berinvestasi. Berikut ini tertera beberapa alasan mengapa kita harus berinvestasi, mulai dari alasan umum hingga alasan-alasan khususnya.

I. Saham di Indonesia 60% dikuasai oleh investor asing
Bagaimana sekiranya kita hidup di negeri kita sendiri namun kita bergantung pada aktifitas bangsa asing. Tidakkah terbesit di pikiran kita semua bahwa akan lebih indah rasanya hidup dinegeri yang dikuasai memang oleh bangsa negeri ini sendiri. Maka ini menjadi salah satu alasan mengapa kita harus berinvestasi, yaitu untuk mengambil alih kuasa negeri kita sendiri dan menatanya dengan indah oleh bangsa bangsanya sendiri.

II. Umur 11th sudah bisa menjadi pemilik perusahaan
Ada yang bilang untuk berinvestasi harus memiliki KTP yang artinya harus berumur 17 tahun untuk bisa berinvestasi. Akan tetapi, ada sebuah kisah yang menceritakan seorang anak yang diberi hadiah ulang tahun oleh orang tuanya setiap tahunnya dari umur 1 tahun. Sehingga ketika dia sudah berumur 17 tahun, dia sudah memliki banyak saham dan sudah gain dalam persentase yang besar. Bagaimana bisa?! Ketika umur 1 tahun orang tuanya memberi hadiah kepemilikan saham dengan menggunakan akun orangtuanya atau dengan KTP orangtuanya. Jadi tidak menutup kemungkinan untuk anak umur 1 tahun sudah memiliki saham, walaupun bukan atas nama dia.

III. Inflasi? No problem
“Nabung di celengan, itu dulu. Lalu nabung di bank, pap parappap.” Kenapa sih nabung di celengan dan nabung di bank sudah tidak zaman lagi? Karena kini inflasi telah mengalahkan perjuanganmu menyisihkan sebagian uangmu. Lalu bagaimana caranya harus menghadapi inflasi tersebut? Menabung lah di saham. Karena harga saham mengikuti inflasi yang terjadi.

IV. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Jika kita salah satu pemegang saham di sebuah perusahaan, kita berhak mengikuti rapat umum pemegang saham oleh perusahaan tersebut. Berkumpul dengan investor investor lainnya, mendapatkan pengalaman dan memperluaskan pergaulan.

investing-coins-increasing
Sudah tertarikkah kalian untuk melakukan investasi yang sangat menarik ini? Lalu dalam bentuk apa sajakah kita bisa berinvestasi? Berikut akan dijelaskan macam-macam investasi:
i. Reksadana
Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya.

ii. Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss.

iii. Obligasi
Obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah.

iv. Deposito
Deposito adalah suatu produk yang hampir sama dengan tabungan, yang membedakannya adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut telah disimpan di bank dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan di awal. Suku bunga deposito lebih tinggi dari suku bunga di tabungan.